Perusahaan kripto di AS alami pencurian Rp 2,8 triliun
Perusahaan kripto di AS Nomad telah dilanda pencurian senilai USD 190 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun, kata peneliti blockchain pada Selasa, 2 Agustus 2022. Ini menjadi pencurian terbaru yang melanda sektor aset digital tahun ini.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (3/8/2022), Nomad mengatakan dalam sebuah tweet, mereka "mengetahui insiden itu" dan saat ini menyelidiki, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Perusahaan analitik kripto, PeckShield, mengatakan kepada Reuters cryptocurrency pengguna senilai USD 190 juta telah dicuri, termasuk Ethereum dan stablecoin USDC. Peneliti blockchain lainnya memperkirakan lebih dari USD 150 juta.
Perusahaan telah memberi tahu penegak hukum dan bekerja dengan perusahaan forensik blockchain untuk mencoba mengidentifikasi akun yang terlibat dan mendapatkan kembali dana.
Pencurian tersebut menargetkan "jembatan" blockchain Nomad, alat yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer token antar blockchain. Jembatan Blockchain semakin menjadi target pencurian, yang telah lama menjangkiti sektor kripto.
Lebih dari USD 1 miliar telah dicuri dari jembatan blockchain sejauh ini pada 2022, menurut perusahaan analitik blockchain yang berbasis di London, Elliptic. Pada Maret 2022, peretas mencuri cryptocurrency senilai sekitar USD 615 juta dari jembatan Ronin, yang digunakan untuk mentransfer kripto masuk dan keluar dari game Axie Infinity.
Sumber: https://www.liputan6.com/